"Klien saya terekam di ruang privasi yaitu rumahnya sendiri dnegan gerbang tertutup. Dia mengetahui gambar tersebut ketika melihat gambar rumahnya, lalu orang-orang di desa mulai menyadarinya dan ikut melihat gambar tersebut," ujar pengacaranya, Jean-Noel Bouillaud pada AFP, seperti dilansri DailyMail, Minggu (4/3/2012).
Pria yang tidak disebutkan namanya berpikir, pada November 2010 dia telah bersembunyi membuang air kecil tapi ternyata tertangkap basah oleh kamera Street View yang dipasang dalam sebuah mobil. "Tempat dia tingal adalah sebuah desa kecil dan semua orang mengenalinya. Dia telah menjadi bahan ejekan," tambah Bouillaud.
Bouillaud tidak menjelaskan mengapa kliennya buang air kecil di luar rumahnya. Namun menurutnya, setiap orang berhak untuk menjaga rahasia mereka. "Dalam kasus ini, beberapa orang mungkin mengatakan gambar itu mengelikan," katanya.
Menurut pengacaranya, pria tersebut menuntut Google untuk menghapus foto memalukan tersebut dari internet dan membayar dengan sejumlah uang atas pelanggaran privasi dan menggunakan gambar ilegal.
Sementara itu pengacara Google Prancis, Christophe Bigot meminta pengadilan menyatakan bahwa tuntutan tersebut tidak valid karena Google Maps dimiliki oleh kantor pusat perusahan di Amerika Serikat (AS) dan bukan oleh Google Prancis.
"Selain itu, Google Street View memiliki mekanisme di tempat mana merekam orang, dan bisa mengaburkan (blur) gambar tersebut hanya dengan meng-klik mouse," pungkas Bigot.