Perubahan kebijakan baru tersebut, menurut Google, akan membantu mengumpulkan data pengguna dari berbagai platform besutannya, seperti YouTube, Gmail dan Blogger. Informasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengarahkan iklan ke penggunanya.
Perubahan berarti bahwa Google dapat menggunakan informasi yang diperoleh dalam satu aplikasi dan menggunakannya untuk membentuk layanan lainnya. Sementara ini membuka tingkatan baru dalam personalisasi, juga memungkinkan pengiklan untuk menargetkan pesan mereka dengan lebih akurat.
Dilansir InternationalBusinessTimes, Jumat (2/3/2012), BBC melaporkan bahwa kebijakan baru Google melanggar hukum kebijakan privasi Eropa. Otoritas Eropa telah meminta Google untuk menunda pelaksanaan perubahan, tetapi ini tidak berpengaruh pada rencana raksasa mesin pencari itu, karena perubahan tetap dilakukan dari 00:00 GMT pada tanggal 1 Maret.
Untuk menjelaskan perubahan kebijakan privasi, Google telah menerbitkan sebuah posting yang panjang lebar di blog perusahaannya.
Dalam menanggapi klaim bahwa kebijakan privasinya melanggar hukum Eropa, Google mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami yakin bahwa kebijakan privasi baru yang sederhana, jelas dan transparan ini menghormati semua prinsip dan hukum perlindungan data Eropa."
Para penyelidik di Perancis meragukan legalitas kebijakan tersebut dan telah meluncurkan penyelidikan luas di Eropa.
Banyak blog dan forum telah mengeluarkan saran kepada pengguna yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang perubahan Google. Sebuah saran yang populer adalah untuk login ke google.com/history, di mana pengguna dapat menghapus browsing dan sejarah pencarian mereka.