Menurut RIM kronologis tumbangnya pusat data ini bermula pada waktu Senin 10:25 pagi , RIM mengatakan terjadi masalah layanan di Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA). Gangguan ini pertama kali dirasakan pengguna di EMEA dan India pertama kali melaporkan masalah dengan email dan BlackBerry Messenger.
Dalam update terbaru, RIM tidak mengatakan kapan diharapkan kerusakani ini akan sepenuhnya diselesaikan atau berapa banyak pelanggan yang telah dipengaruhi.
Belum selesai kasus yang menimpa di benua tersebut, server RIM kembali bermasalah yang berimbas pada kejadian serupa di tiga negara di Amerika Latin, yaitu Cile, Argentina dan Brasil.
Ditambahkan oleh pihak RIM, kerusakan ini terjadi karena masalah gangguan server yang tidak men-swicth dengan baik seperti sebelum melakukan uji coba.
"Meskipun sistem ini dirancang untuk failover ke switch back-up, failover tidak berfungsi seperti sebelumnya diuji," kata RIM, seperti dilansir melalui Reuters, Rabu (12/10/2011).
Dikatakan RIM, failover mengacu pada switching secara otomatis dari layanan untuk server dalam kasus kegagalan sistem utama. "Akibatnya, terjadi backlog data secara besar. Namun saat ini kami sekarang bekerja untuk membersihkan backlog itu dan mengembalikan layanan normal secepat mungkin," tambahnya.
RIM mempunyai sejumlah pusat operasi jaringan, termasuk satu di kantor pusatnya di Waterloo, Ontario, dan satu lagi di selatan Inggris, yang mengelola sejumlah besar data yang mengalir melalui sistem.
Perusahaan asal Kanada itu sendiri memiliki lebih dari 70 juta pelanggan di seluruh dunia, dengan pertumbuhan yang jauh dalam beberapa tahun terakhir berasal dari pasar negara berkembang.
"RIM memohon maaf atas kerusakan layanan ini dan saat ini sedang berusaha keras untuk memulihkan jaringan," tandas pernyataan RIM tersebut.