Pembajak online dari video game terus berkembang bahkan ketika di seluruh dunia, terutama di Inggris, Prancis dan Amerika Serikat (AS) sudah melancarkan serangannya terhadap pembajak online tahun ini.
Jeremy Hunt dari UK Culture Secretary, meminta kapada semua perusahaan berbasis web, termasuk perusahaan kartu kredit dan pemasangan iklan untuk memutuskan semua hubungan dengan website yang terlibat dalam pembajakan online ilegal.
"Mendistribusikan materi yang memiliki hak cipta secara tidak sah adalah pencurian dan serangan langsung terhadap kebebasan, serta pelanggaran hak cipta konten yang dinilai berdasarkan hasil usaha mereka," ungkap Hunt, seperti dikutip CBR, Senin (14/11/2011).
"Kami tidak mengizinkan produk tertentu dijual di toko-toko yang berada di High Street, dan kami tidak akan membiarkan toko-toko menjual produk bajakan. Selain itu, kami juga berhak untuk mempersulit akses yang didedikasikan untuk melindungi pelanggaran hak cipta," tambahnya.
Sementara itu, Andy Payne, Ketua Asosiasi UK Interactive Entertainment (UKIE) menyatakan, dalam satu studio yang mengerjakan game seperti Modern Warfare 3 terdapat 200 sampai 250 ribu orang, itu jelas menghabiskan banyak biaya.
Masalah yang lebih besar bagi industri game ialah fakta bahwa konsumen semakin mudah mendapatkan akses untuk mengunduh video game dari situs para pembajak. Seorang gamer berusia 23 tahun bernama Sam memaparkan pengunduhan video game secara ilegal memberikan celah untuk memainkan game dengan kualitas yang baik tanpa harus membeli versi aslinya.
"Saya belum pernah didenda jika melakukan pengunduhan. Saya telah melakukannya sejak berusia 14 tahun. Permaian yang belum pernah dimainkan tentunya saya beli tapi dengan harga lebih murah dari harga asli dan yang tidak saya suka tinggal dihapus," tutur Sam.