Nilai itu berasal dari 20 persen dari total biaya investasi yang akan dikeluarkan pada 2011 senilai 1.100 juta dollar AS oleh Telkomsel.
Demikian diutarakan oleh General Manager Corporate Communication Telkomsel di sela waktu kunjungan ke kantor pusat perusahaan telekomunikasi Huawei di Shenzhen, China, Jumat (22/7/2011) siang.
Salah satu investasi ialah untuk penerapan teknologi long term evolution atau 4G. Misalnya untuk pembangunan dan atau memperlengkap infrastruktur serta uji coba teknologi 4G.
Ricardo mengatakan, LTE merupakan salah satu perkembangan teknologi yang diperkirakan bakal menjadi tren karena berkelebihan. Antara lain, pengunduhan data dan informasi lebih cepat daripada yang ada saat ini dengan teknologi 3.5G.
GM Strategic Technology Planning Telkomsel Pratignyo A Budiman mengatakan, LTE bisa lebih difokuskan untuk mempercepat pengiriman dan penerimaan data.
Kebutuhan akan teknologi terkini seperti LTE, menurut Pratignyo, dilihat dari kenaikan jumlah pengguna telekomunikasi dan internet.
Pada 2002, ada 4,5 juta pelanggan telepon seluler. Pada 2010 melonjak menjadi 100 juta pelanggan. Dan akhir tahun ini diperkirakan menjadi 250 juta atau nyaris melebihi jumlah penduduk Indonesia sendiri.
Penambahan jumlah pengguna mengakibatkan lalu lintas data dan informasi semakin besar. Teknologi yang ada dinilai tidak memungkinkan lagi untuk menampung kebutuhan pengguna akan kecepatan pengiriman dan penerimaan data, informasi, gambar, suara, dan video.