Sang penerus itu adalah seri Galaxy Tab 10.1. Ya, angka terakhir menunjukkan ukuran diagonal layarnya. Samsung begitu percaya diri sekarang. Budi Jono, direktur untuk urusan bisnis PT SEIN, menyebutkan bahwa ponsel Samsung di Indonesia bahkan meraih 45 persen dari penjualan ponsel.
Perusahaan ini memang sangat bernafsu mengejar peringkat. Indonesia pun menjadi target. Jika melihat data lain, menurut Eka Anwar, Head of Marketing HHP Business Samsung Electronics Indonesia, Indonesia memberi kontribusi penjualan Galaxy Tab terbaik di Asia Tenggara. "Kami nomor dua setelah Korea," ujarnya.
Kepercayaan diri itu tentulah ada lantaran Galaxy Tab 10.1 memiliki lebih banyak keunggulan. Sebutlah misalnya desainnya yang lebih kompak. Meski dimensinya lebih besar ketimbang Galaxy Tab 7 inci, Samsung mampu mengurangi bobot yang signifikan. Beratnya cuma 595 gram. Bandingkan dengan iPad 2 yang total beratnya mencapai 601 gram. Bodinya pun tertipis di dunia. Sekali lagi, iPad 2 yang sudah dipangkas pun masih setebal 0,34 inci, sementara Galaxy Tab anyar selisih 0,2 inci lebih tipis.
"Seri ini juga punya dua antena Wi-Fi," lanjutnya. Dua antena ini diharapkan akan makin memesatkan kecepatan akses internet di lokasi hotspot. Sementara itu, jaringan GSM yang dipakai telah berkualifikasi HSPA+. Secara teoretis, kecepatan unduhnya mampu menembus angka 21 Mbps.
Di sektor perangkat untuk meningkatkan kinerja, tablet pemilik kamera utama 3 MP ini memasang prosesor berkecepatan komputasi 1 GHz jenis dual core. Ini diharapkan akan mampu mendukung sistem operasi Android versi 3.0 alias Honeycomb. Sayangnya, konektivitas Bluetooth masih bertahan dengan versi 2.1, padahal sudah tersedia 3.0.
Sejumlah perangkat ini wajib bagi Samsung karena perusahaan tersebut telah menggariskan untuk lebih serius terhadap pengembangan perangkat lewat tiga strategi, antara lain layar yang menawan, kecepatan akses yang stabil juga kinerja yang memadai, serta layanan konten yang lebih variatif.
Untuk hal tersebut, user interface TouchWiz pun dikembangkan, yang kali ini berjuluk UX yang lebih impresif dan menyesuaikan dengan homescreen. Selain tentu saja tak hanya menyandarkan konten berupa aplikasi pada Android Market, Samsung punya toko digital Samsung Apps. Kabarnya, sebuah aplikasi chat atau instant messanging sedang dalam tahap persiapan. Aplikasi ini diharapkan akan melebihi WhatsApp dan BlackBerry Messenger.
Pantaslah jika Eka menyebut, "Ini adalah tablet yang paling canggih di seluruh dunia untuk saat ini."
Jumat (13/5/2011) malam, sebuah gelaran amal dilangsungkan. Sebuah Galaxy Tab 10.1 inci akan dilelang kepada para tetamu. Akankah perangkat ini terjual hingga menembus Rp 10 juta? Kita tunggu nanti malam. "Siapa pun yang memperoleh akan menjadi orang pertama pemilik Galaxy Tab 10.1 di dunia," lanjut Eka.
Sementara itu, yang tak kebagian silakan menunggu sampai Juni tiba. Harga belum pula disebutkan secara resmi. Sekadar info, Samsung Galaxy Tab versi 7 inci sudah dipangkas harganya menjadi Rp 4,8 juta. Nah selanjutnya, silakan ramal berapa harga yang pantas untuk Galaxy Tab 10.1 ini.