Head of Samsung Mobile Marketing PT Samsung Electronics Indonesia, Eka Anwar, mengakui pihaknya masih membutuhkan waktu pengembangan Bada. Platform yang sama-sama berbasis open source seperti Android itu tetap dikembangkan.
"Infrastruktur untuk Bada masih akan dikembangkan. Selain juga akan bekerja sama dengan developer lokal untuk mengembangkan Bada ke depannya," kata Eka kepada Kompas.com di sela Samsung Forum 2011, Singapura.
Namun, untuk tahun ini, Samsung hanya akan fokus dengan sistem operasi Android. Karenanya, tak heran jika jajaran smartphone tergres pada 2011 ini masih merupakan keluarga besar Galaxy dengan sistem operasi Android. Meski begitu, kata Eka, Bada tak akan ditinggalkan dan terus dikembangkan aplikasinya.
"Tahun ini Samsung belum berencana mengeluarkan produk baru dengan Bada. Terakhir Samsung Wave 2 dengan Bada. Tahun lalu juga hanya ada dua produk dengan Bada. Namun nantinya semua produk Samsung yang bukan ponsel akan menggunakan sistem operasi Bada, seperti AC," lanjutnya.
Menurut Eka, setiap sistem operasi punya keunggulan masing-masing. Jika Google punya Android, Samsung punya Bada. Pengembangan Bada pada berbagai produk elektronik Samsung untuk konsumen juga akan lebih mudah dikembangkan.
"Kompetisi untuk mengembangkan aplikasi Bada yang diadakan tahun lalu mendapat sambutan positif. Lebih dari dua ribu aplikasi untuk bada dihasilkan oleh developer lokal dari kompetisi ini," tutur Eka. Ia meyakini, Bada punya potensi besar di masa mendatang.