Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, aplikasi Kompas Editors' Choice yang didesain khusus untuk perangkat tablet iPad buatan Apple berhasil menduduki peringkat teratas aplikasi gratis di Apple App Store. Ini berarti, aplikasi "Kompas iPad" ini adalah aplikasi yang paling banyak diunduh oleh pengguna iPad di Indonesia.
"Kami cukup bangga karena ini berarti konten Kompas diminati. Tidak lupa kami berterima kasih kepada pengguna iPad yang memilih Kompas' Editor Choice sebagai sumber referensinya," ujar Edi Taslim, Wakil Direktur Bisnis Kompas, Jumat (6/8/2010). Kompas Editors' Choice menduduki peringkat pertama aplikasi terpopuler untuk semua kategori. Bahkan, aplikasi tersebut melampaui popularitas aplikasi-aplikasi andalan bawaan iPad sendiri seperti iBooks dan the New York Times.
Edi mengatakan sambutan terhadap aplikasi Kompas iPad sangat positif terbukti dengan terus meningkatnya jumlah download dari 1300 kali di minggu pertama, 1500 di minggu kedua, dan masih terus bertambah sampai saat ini. Berdasarkan data laporan terakhir, aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 4905 kali dari seluruh dunia. Download terbanyak dari Indonesia sebesar 3270 kali, menyusul AS 995 kali, Australia 200 kali, Singapura 88 kali, dan negara-negara lainnya.
"Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa pengguna iPad di Indonesia saat ini sekitar 3000-an meski belum resmi masuk Indonesia. Namun, dengan peluncuran iPad di Singapura beberapa waktu lalu, jumlah pengguna iPad di Indonesia diperkirakan melonjak," ujar Edi Taslim. Ia pun optimistis, pengguna Kompas Editors' Choice akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna iPad di Indonesia.
Aplikasi Kompas Editors' Chpice mulai terbit 28 Juni 2010 namun baru tersedia untuk publik di Apple App Store sejak 2 Juli 2010. Saat ini, aplikasi tersebut menyajikan versi digital konten pilihan dari suratkabar Kompas dalam bentuk multimedia yang lebih kaya dengan penambahan video, grafik interaktif, dan galeri foto. Konten Kompas Editors' Choice dapat disimpan dan dinikmati secara offline tanpa harus selalu terhubung ke internet karena untuk menikmati konten tersebut, pengguna iPad harus mengunduh lebih dulu setiap edisi yang terbit Senin-Jumat.
"Dalam waktu dekat akan ada beberapa perbaikan dan penambahan fitur. Content delivery network akan diperbaiki agar memberikan kecepatan akses dan memperlancar proses download lebih cepat mulai bulan Agustus ini. Kedua, akan ada fitur resume download sehingga pengguna tidak perlu men-download dari awal jika gagal di tengah-tengah. Kemudian fitur lainnya, related articles, related stories, dan related photos," jelas Edi Taslim. Ke depan Kompas Editors' Choice juga akan diperkaya tambahan konten dan rubrik seperti edisi khusus Tanah Air.
Saat ini, Kompas Editors' Choice masih merupakan konten lokal iPad satu-satunya dari Indonesia. Bahkan "Kompas iPad" ini merupakan aplikasi suratkabar pertama di Asia yang masuk ke iPad. Hadirnya "Kompas iPad" memberikan pilihan menikmati konten Kompas dengan cara berbeda sesuai perkembangan teknologi.
sumber kompas.com
"Kami cukup bangga karena ini berarti konten Kompas diminati. Tidak lupa kami berterima kasih kepada pengguna iPad yang memilih Kompas' Editor Choice sebagai sumber referensinya," ujar Edi Taslim, Wakil Direktur Bisnis Kompas, Jumat (6/8/2010). Kompas Editors' Choice menduduki peringkat pertama aplikasi terpopuler untuk semua kategori. Bahkan, aplikasi tersebut melampaui popularitas aplikasi-aplikasi andalan bawaan iPad sendiri seperti iBooks dan the New York Times.
Edi mengatakan sambutan terhadap aplikasi Kompas iPad sangat positif terbukti dengan terus meningkatnya jumlah download dari 1300 kali di minggu pertama, 1500 di minggu kedua, dan masih terus bertambah sampai saat ini. Berdasarkan data laporan terakhir, aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 4905 kali dari seluruh dunia. Download terbanyak dari Indonesia sebesar 3270 kali, menyusul AS 995 kali, Australia 200 kali, Singapura 88 kali, dan negara-negara lainnya.
"Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa pengguna iPad di Indonesia saat ini sekitar 3000-an meski belum resmi masuk Indonesia. Namun, dengan peluncuran iPad di Singapura beberapa waktu lalu, jumlah pengguna iPad di Indonesia diperkirakan melonjak," ujar Edi Taslim. Ia pun optimistis, pengguna Kompas Editors' Choice akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna iPad di Indonesia.
Aplikasi Kompas Editors' Chpice mulai terbit 28 Juni 2010 namun baru tersedia untuk publik di Apple App Store sejak 2 Juli 2010. Saat ini, aplikasi tersebut menyajikan versi digital konten pilihan dari suratkabar Kompas dalam bentuk multimedia yang lebih kaya dengan penambahan video, grafik interaktif, dan galeri foto. Konten Kompas Editors' Choice dapat disimpan dan dinikmati secara offline tanpa harus selalu terhubung ke internet karena untuk menikmati konten tersebut, pengguna iPad harus mengunduh lebih dulu setiap edisi yang terbit Senin-Jumat.
"Dalam waktu dekat akan ada beberapa perbaikan dan penambahan fitur. Content delivery network akan diperbaiki agar memberikan kecepatan akses dan memperlancar proses download lebih cepat mulai bulan Agustus ini. Kedua, akan ada fitur resume download sehingga pengguna tidak perlu men-download dari awal jika gagal di tengah-tengah. Kemudian fitur lainnya, related articles, related stories, dan related photos," jelas Edi Taslim. Ke depan Kompas Editors' Choice juga akan diperkaya tambahan konten dan rubrik seperti edisi khusus Tanah Air.
Saat ini, Kompas Editors' Choice masih merupakan konten lokal iPad satu-satunya dari Indonesia. Bahkan "Kompas iPad" ini merupakan aplikasi suratkabar pertama di Asia yang masuk ke iPad. Hadirnya "Kompas iPad" memberikan pilihan menikmati konten Kompas dengan cara berbeda sesuai perkembangan teknologi.
sumber kompas.com